Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Melanda Pemukiman Warga Banyumas, Tiga Luka Ringan

Dilihat 56 kali
Banjir Melanda Pemukiman Warga Banyumas, Tiga Luka Ringan

Foto : Selain Kabupaten Banyumas, banjir juga menerjang dua kecamatan di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (3/12) pukul 01.00 WIB. (BPBD Kota Prabumulih)


JAKARTA – Banjir melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (3/12), dini hari tadi. Sejumlah 12 desa di tujuh kecamatan terdampak banjir tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas melaporkan bahwa banjir yang terjadi pukul 03.00 WIB dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan yang tinggi mengakibatkan tujuh kecamatan tergenang banjir. Ketujuh kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Kembaran, Patikraja, Kebasen, Rawalo, Gumelar, Banyumas dan Somagede. 

Peristiwa ini menyebabkan tiga warga mengalami luka ringan, sedangkan terdampak sebanyak 205 KK. Di samping itu, sekitar 70 KK atau 400 jiwa warga sempat mengungsi ke tempat yang aman. Mereka yang tadinya mengungsi telah Kembali ke rumah masing-masing. Kerugian materiil yang tercatat sementara menyebutkan 2 unit rumah terbawa arus air yang kuat. Saat banjir berlangsung, tinggi muka air mencapai 1,5 meter. 

Perkembangan pada pukul 18.00 WIB, hujan masih terjadi dengna intensitas ringan hingga sedang. Namun demikian, genangan air berangsur-angsur surut di beberapa titik. Informasi sore tadi mencatat tinggi muka air sekitar 40 hingga 100 cm. 


Banjir di Kota Prabumulih

Banjir juga menerjang dua kecamatan di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, pada Kamis (3/12), pukul 01.00 WIB. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Lebung dan Sungai Keleker yang melintas di wilayah kota. 

Dua kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Prabumulih Selatan dan Sukaraja. Sebanyak 179 KK terdampak di dua kecamatan tersebut. Saat kejadian tinggi muka air antara 40 hingga 100 cm. Namun demikian banjir berangsur surut dan masih terjadi genangan di beberapa titik setingg 40 cm. 

Merespon kejadian ini BPBD Kota Prabumulih melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan dinas terkait. Pemerintah daerah telah mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometerologi, mengingat musim penghujan telah berlangsung hingga puncaknya pada Januari tahun depan. 

BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Peringatan dini cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan beberapa wilayah provinsi berpotensi hujan lebat dan dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang, termasuk di wilayah Kabupaten Banyumas dan Kota Prabumulih. Masyarakat dapat memonitor cuaca hingga tingkat kecamatan dengan beberapa pendekatan, salah satunya aplikasi Info BMKG. Sedangkan pada analisis InaRISK, kedua wilayah ini termasuk dalam kategori kelas bahaya sedang hingga tinggi untuk banjir.



Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN